Allah Bekerja dalam Segala Sesuatu (Kisah Para Rasul 27:3328:10) - Bangun Kuhani

Allah Bekerja dalam Segala Sesuatu (Kisah Para Rasul 27:3328:10)

Allah Bekerja dalam Segala Sesuatu (Kisah Para Rasul 27:3328:10)
Daftar Isi [Lihat]

Allah Bekerja dalam Segala Sesuatu (Kisah Para Rasul 27:3328:10)

Allah Bekerja dalam Segala Sesuatu (Kisah Para Rasul 27:3328:10)

(Oleh: y. lomang, pnt./sesuai daftar bacaan semester II, Masa Raya: Minggu Biasa XXIV, GMIT, 19 Des 2023)

Allah Bekerja dalam Segala Sesuatu: Kasih dalam Ketenangan dan Badai

Segala sesuatu yang kita alami dalam hidup ini, baik menyenangkan maupun mendebarkan, memiliki kedalaman makna yang jauh lebih besar ketika kita melihatnya melalui lensa kasih dan kuasa Allah. Firman-Nya dalam Kisah Para Rasul 27:33-28:10 mengajarkan kita tentang bagaimana Allah bekerja dalam setiap peristiwa kehidupan, mengundang kita untuk merenung dan mendalami kasih-Nya yang melimpah.

  1. Allah Berkarya dalam Segala Sesuatu: Kehadiran-Nya dalam Ketenangan dan Badai

Kita hidup dalam dunia yang penuh dengan kisah, dan setiap kisah memiliki watak yang unik. Seperti alunan syair yang indah, hidup kita pun ditenun oleh kehadiran Allah yang teramat agung. Allah bekerja melalui segala sesuatu, menyusup dalam momen-momen menyenangkan dan mendebarkan. Jika kita memiliki mata hati yang peka, kita akan dapat menemukan jejak kasih-Nya di dalam setiap detail kehidupan kita.

Terutama, kita dapat merenung tentang bagaimana Allah berkarya melalui perjalanan hidup kita yang penuh warna. Ketika kita merasakan sukacita dan kebahagiaan, itu adalah rahmat-Nya yang menyapa hati kita. Ketika badai kehidupan menerpa, dan gelombang-gelombang kesulitan datang, itulah saat kita diajak untuk menatap wajah-Nya yang penuh kuasa. Kita diajarkan untuk tidak hanya mencari-Nya di dalam kebahagiaan, tetapi juga menemukan-Nya dalam ketenangan dan kekuatan di tengah badai.

  1. Ketenangan Paulus di Atas Kapal: Kepercayaan dalam Badai dan Ujian

Cerita Rasul Paulus dalam perjalanan sebagai tawanan menjadi gambaran nyata tentang bagaimana seorang hamba Tuhan dapat memancarkan ketenangan di tengah-tengah badai. Ketika badai dahsyat dan gelombang besar menerpa kapal, para tawanan yang putus asa merasa kehilangan harapan. Namun, Paulus tetap teguh karena ia percaya bahwa Allah hadir di dalam badai itu dan akan menyelamatkan.

Sebagai umat Kristen, kita sering diuji oleh badai kehidupan. Namun, pelajaran dari Paulus mengingatkan kita bahwa dalam setiap badai, Allah hadir untuk memberikan pertolongan. Paulus tidak hanya mempercayai Allah ketika segala sesuatu baik-baik saja, tetapi ia memiliki keyakinan bahwa bahkan di tengah-tengah badai terbesar sekalipun, Allah tetap berkuasa untuk menyelamatkan.

Dalam peristiwa lain di Pulau Malta, tangan Paulus digigit ular. Darah tidak hanya mengalir dari luka itu, tetapi juga pembawaan para penduduk Malta yang tiba-tiba berubah. Kita dapat memaknai dua peristiwa tersebut sebagai bagian dari rencana Allah yang lebih besar. Badai membawa mereka ke Malta, membuka pintu bagi pertobatan penduduk. Gigitan ular membuka kesempatan bagi Paulus untuk memberitakan Injil dengan otoritas dan keberanian.

  1. Allah Bekerja untuk Mendatangkan Kebaikan: Keajaiban di Tengah Kesulitan

Allah tidak hanya bekerja dalam keadaan-keadaan yang menyenangkan, tetapi juga dalam kesulitan dan ujian hidup. Firman-Nya mengajarkan bahwa Allah bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia (Roma 8:28). Oleh karena itu, badai di lautan, gigitan ular, sakit ayah Gubernur Malta, dan setiap peristiwa serta persoalan kehidupan kita adalah bagian dari rencana-Nya yang sempurna.

Badai di lautan tidak hanya menjadi ujian bagi awak kapal, tetapi juga alat yang digunakan Allah untuk membawa mereka ke Malta, tempat di mana Injil bisa tersebar. Gigitan ular tidak hanya membawa bahaya bagi Paulus, tetapi juga menjadi cara Allah menunjukkan kuasa-Nya kepada penduduk Malta. Bahkan sakit ayah Gubernur Malta dan orang-orang sakit di Malta menjadi kesempatan bagi Allah untuk menyatakan kehadiran-Nya yang menyembuhkan dan menghibur.

Allah bekerja di dalam setiap kejadian dan aspek kehidupan kita. Ia merajut kisah kita dengan benang kasih dan kuasa-Nya. Saat kita merenung pada peristiwa-peristiwa dalam hidup ini, marilah kita melihat bahwa segala sesuatu ada di dalam Allah. Kita tidak pernah sendirian, bahkan ketika badai mengguncang atau ular menggigit. Allah tetap setia, dan dalam setiap keadaan, Ia bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang percaya dan mengasihi-Nya.

Kesimpulan

Renungan ini mengajak kita untuk merenung lebih dalam tentang kasih dan kuasa Allah yang terwujud dalam setiap detil kehidupan. Melalui kisah Paulus di atas kapal, kita diajak untuk memiliki kepercayaan yang kokoh, bahkan di tengah-tengah badai terbesar sekalipun. Semoga kita dapat melihat bahwa Allah bekerja dalam segala sesuatu dan bersandar pada janji-Nya bahwa Ia selalu bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita yang percaya pada-Nya.

Allah Bekerja dalam Segala Sesuatu (Kisah Para Rasul 27:3328:10)

Refleksi :

Dalam merenungkan kisah luar biasa Rasul Paulus di atas kapal, kita dipanggil untuk memandang hidup ini sebagai perjalanan yang ditenun oleh tangan yang penuh kasih, yaitu tangan Allah. Bahkan di dalam badai terbesar sekalipun, kita dapat menemukan kehadiran-Nya yang menginspirasi ketenangan dan keyakinan. Semua peristiwa, baik suka maupun duka, adalah bagian dari rencana-Nya yang sempurna untuk mendatangkan kebaikan. Oleh karena itu, marilah kita dengan penuh kepercayaan dan harapan mengikuti jejak Paulus, memandang setiap detil kehidupan sebagai tanda kasih Allah yang tak terhingga. Mungkin saat ini kita dihadapkan pada badai atau ujian yang sulit, namun mari kita percayakan segala sesuatu pada Allah yang bekerja dalam segala sesuatu. Dalam kebersamaan dengan-Nya, kita akan menemukan kedamaian sejati dan harapan yang tak tergoyahkan.

Disqus Comment

Ad Placement

Formulir Kontak